Kendari, Mediasekawan.com. – Sebagai bentuk penguatan budaya akademik dan semangat reformasi, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah menyelenggarakan Lomba Debat Konstitusi yang menjadi salah satu agenda utama dalam LawFest 2025. Kegiatan ini berlangsung pada 18–19 Oktober 2025 dan diikuti oleh 8 tim dari berbagai perguruan tinggi di Kota Kendari.
Mengangkat tema “Transparansi dan Akuntabilitas sebagai Pilar Konstitusi: Apakah Pemerintah Masih Setia pada Cita-Cita Reformasi?”, ajang ini menjadi ruang penting bagi mahasiswa untuk membedah isu-isu kebangsaan dari perspektif konstitusi dan praktik demokrasi. Melalui perdebatan yang kritis dan argumentatif, peserta diajak untuk menelaah sejauh mana komitmen pemerintah terhadap semangat reformasi yang mengedepankan keterbukaan dan tanggung jawab publik.
Penanggung jawab kegiatan, Argani Saputra, yang juga menjabat sebagai Menteri Hukum dan Advokasi DEMA Fakultas Syariah, mengungkapkan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan pribadi atas minimnya ruang kompetisi intelektual di lingkungan fakultas.
“Kegiatan ini muncul murni dari inisiatif. Karena di fakultas saya, sudah hampir tidak pernah saya dapati lomba-lomba akademis seperti ini. Maka saya ingin menghadirkan kembali tradisi intelektual, khususnya melalui debat konstitusi,” ungkap Argani saat diwawancarai.
Ia juga menambahkan bahwa debat bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi sebagai medium pembentukan karakter kritis, beretika, dan sadar hukum.
“Forum ini buka sekedar kompetisi. Ia adalah ruang belajar bersama, tempat mahasiswa dilatih untuk bersuara dengan data, berpikir dengan logika, dan menyuarakan keadilan dengan keberanian,” ujar argani
Sepanjang kegiatan, antusiasme peserta begitu tinggi. Tim-tim debat menunjukkan kualitas argumentasi yang tajam, retorika yang efektif, serta pemahaman isu yang mendalam. Lomba ini dinilai berhasil menciptakan suasana kompetitif yang sehat dan memperkuat semangat berpikir konstitusional di kalangan mahasiswa.
Dengan dukungan penuh dari panitia dan pihak kampus, kegiatan ini ditutup dengan sukses dan harapan agar debat konstitusi menjadi program berkelanjutan di masa depan. Bagi DEMA Fakultas Syariah, kegiatan ini merupakan langkah awal menuju kebangkitan tradisi akademik yang kritis dan solutif di tengah tantangan zaman./AI