Home / Politik / Roy Suryo Belum Puas dengan Salinan Ijazah Jokowi, Akan ke KPU Solo untuk Meminta Berkas Tambahan

Roy Suryo Belum Puas dengan Salinan Ijazah Jokowi, Akan ke KPU Solo untuk Meminta Berkas Tambahan

Jakarta – MediaSekawan.com (13 Oktober 2025 ) ll Pakar telematika Roy Suryo mengaku belum puas dengan dua salinan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang diperolehnya dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat dan KPU DKI Jakarta. Ia berencana mendatangi KPU Kota Solo, Jawa Tengah, untuk meminta salinan ijazah Jokowi yang digunakan saat pendaftaran calon Wali Kota Solo pada 2005 dan 2010.

Roy mengatakan, salinan dari KPU DKI Jakarta baru saja diterimanya pada Senin (13/10/2025). Dokumen tersebut merupakan berkas yang digunakan Jokowi saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012. Sementara salinan dari KPU pusat diperolehnya pada Kamis (2/10/2025), yakni dokumen yang digunakan saat pencalonan presiden pada 2019.

Menurut Roy, terdapat perbedaan antara kedua salinan ijazah tersebut.

“Antarijazah pasti ada perbedaan pada legalisasinya. Yang dari KPU DKI legalisasinya ada di atas, dengan tanda tangan Prof. Niam. Sedangkan yang dari KPU pusat ditandatangani oleh dekan bernama Budiadi, jadi berbeda,” kata Roy Suryo dikutip dari tayangan Kompas TV, Senin (13/10/2025).

Ia menyebut, perbedaan itu justru menjadi dasar untuk menelusuri lebih jauh keaslian ijazah Jokowi.

“Tidak masalah, justru itu membuat kita bisa menelisik apakah penandatangan dokumen itu benar-benar eksis pada tahun bersangkutan,” ujarnya.

Roy menilai, salinan ijazah dari KPU Solo menjadi kunci penting untuk memastikan keaslian dokumen tersebut.

“Yang dari Solo itu sangat krusial. Apakah sama dengan dua salinan ini atau berbeda. Jadi penentuannya di situ,” tutur mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu.

Ia mengungkapkan bahwa timnya mengajukan permintaan salinan ijazah Jokowi ke delapan lokasi berbeda. Saat ini, dua di antaranya telah diperoleh dari KPU pusat dan KPU DKI Jakarta.

“Kami belum puas karena baru mendapat dua dari delapan permohonan. Delapan itu termasuk KPU pusat tahun 2014 dan 2019. Yang kami terima sekarang baru 2019,” jelasnya.

Roy juga menuturkan bahwa pihaknya tengah meneliti perbedaan salinan tersebut dengan ijazah milik rekan-rekan seangkatan Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM), seperti Frono Jiwo, almarhum Hari Mulyono, dan Sri Murtiningsih.

“Tiga ijazah pembanding itu identik — tapi yang satu berbeda. Kalau tiga sama dan satu berbeda, berarti ada yang tidak dicetak bersamaan. Itu menunjukkan adanya kejanggalan,” kata Roy.

Meski yang diperoleh hanyalah salinan fotokopi, Roy mengklaim tetap dapat meneliti aspek teknis dokumen.

“Fotokopi tidak mengubah dimensi struktur huruf dan posisi logo. Dari situ saja sudah terlihat perbedaan antara huruf dan tata letaknya,” ujarnya.

Hingga kini, KPU belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan Roy Suryo terkait keaslian ijazah Jokowi

Catatan Redaksi:
Pernyataan dalam berita ini sepenuhnya merupakan pendapat Roy Suryo sebagaimana dikutip dari tayangan Kompas TV. Redaksi menunggu klarifikasi resmi dari pihak terkait, termasuk KPU dan Universitas Gadjah Mada.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *