MUNA, Mediasekawan.com. – Operasi pencarian terhadap dua nelayan asal Tampo yang hilang usai tabrakan antara longboat dan kapal tongkang Buana di perairan antara Tampo dan Pulau Renda, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), memasuki hari kedua pada Minggu (19/10/2025).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari, Amiruddin, menyampaikan bahwa pada pukul 08.15 Wita, tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban bernama La Rone (63) dalam kondisi meninggal dunia.
“Korban ditemukan sekitar 0,6 nautical mile (NM) arah tenggara dari titik terakhir keberadaan (LKP) dan langsung dievakuasi ke rumah duka di Tampo,” ujar Amiruddin dalam keterangannya.
Sementara itu, satu korban lainnya bernama La Onus (51), warga Desa Laiworu, masih dalam pencarian intensif oleh tim gabungan.
Operasi hari kedua ini melibatkan berbagai unsur SAR, termasuk KPP Kendari, Unit Siaga SAR Muna, Polsek Tampo, Polair, serta nelayan setempat. Tim menggunakan sejumlah peralatan seperti Rescue Car, Rigid Inflatable Boat (RIB), longboat, serta perlengkapan medis dan komunikasi pendukung.
Kronologi Kejadian
Peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu (18/10/2025) sekitar pukul 14.30 Wita, ketika longboat yang ditumpangi tiga nelayan asal Tampo tertabrak kapal tongkang Buana di perairan antara Tampo dan Pulau Renda.
Informasi awal diterima Basarnas Kendari pada pukul 16.55 Wita dari Arjuna, anggota Polsek Tampo, yang melaporkan bahwa dua orang nelayan terjatuh ke laut akibat tabrakan tersebut.
Menindaklanjuti laporan itu, Tim Rescue Unit Siaga SAR Muna segera diberangkatkan ke lokasi kejadian sekitar pukul 17.10 Wita, berjarak sekitar 20 NM atau 37 kilometer dari pos mereka.
“Berdasarkan laporan awal, ada tiga orang di atas longboat. Satu orang berhasil selamat, sementara dua lainnya dinyatakan hilang,” jelas Amiruddin.
Hingga berita ini diterbitkan, tim SAR masih melakukan pencarian terhadap korban La Onus, dengan harapan bisa segera ditemukan dalam kondisi apapun.(redaksi).