JAKARTA – Media Sekawan.Com ll Sejumlah warganet di platform media sosial X (Twitter) mengeluhkan suhu panas dan cuaca terik yang melanda berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Mereka menyebut, udara terasa gerah sepanjang hari, bahkan pada pagi dan malam yang biasanya lebih sejuk.
Pengguna akun X @tany**** menulis pada Senin (13/10/2025):
“GUYS KALIAN MERASA GK, HARI INI PANAS BGT, JAM 6 KELUAR MOTORAN KAGET BGT KYK UDAH JAM 9??! SAMPE SILAU KARENA BERHADAPAN DGN MATAHARI. Ini buminya berputar kecepetan atau jam sender yg terlambat ya?”
Keluhan serupa datang dari akun @Ziol*** yang menulis,
“Bener banget, ini kemarin di Bekasi jam 10-an udah secerah ini. Panasnya edannnnn, berasa ada 10 matahari.”
Sementara itu, pengguna lain dengan akun @matcha menuturkan, udara panas bahkan sudah terasa sejak dini hari.
“Asliii, tadi subuh jogging berharap dapet udara seger, ternyata enggak???? soalnya subuh-subuh udah panas banget,” tulisnya.
Fenomena ini pun memunculkan pertanyaan: apa penyebab cuaca terik dan suhu panas di berbagai wilayah belakangan ini?
BMKG: Akibat Peralihan Musim atau Pancaroba
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menjelaskan, suhu panas yang terasa dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh masa peralihan musim (pancaroba) dari kemarau menuju musim hujan.
“Beberapa wilayah Indonesia belakangan ini mengalami suhu udara yang terasa lebih terik, bahkan di pagi dan malam hari. Fenomena ini erat kaitannya dengan masa peralihan musim atau pancaroba,” ujar Guswanto saat dikonfirmasi, Senin (13/10/2025).
Ia menambahkan, pemanasan permukaan Bumi yang kuat turut memperparah kondisi udara panas tersebut.
“Pada pagi hingga siang hari, sinar matahari memanaskan permukaan Bumi secara intens. Karena langit cenderung cerah berawan, radiasi matahari tidak terhalang awan tebal, sehingga suhu udara meningkat signifikan,” jelasnya.
Pemanasan tersebut juga memicu terbentuknya awan konvektif, terutama awan cumulonimbus (Cb), yang kemudian dapat menyebabkan hujan lokal dengan intensitas sedang hingga lebat pada sore atau malam hari.
Cuaca Tak Menentu Hingga Pertengahan Oktober
Lebih lanjut, BMKG memprediksi masa pancaroba akan berlangsung hingga 16 Oktober 2025 di sebagian besar wilayah Indonesia.
“Pola cuaca menjadi tidak menentu — siang hari terasa panas ekstrem, sore hari turun hujan deras, dan malam hari masih hangat karena kelembapan udara tinggi,” tutur Guswanto.
Ia juga menegaskan, udara panas yang dirasakan saat pagi dan malam hari bukan merupakan gelombang panas, melainkan bagian dari dinamika atmosfer saat masa transisi.
“Jadi, udara panas ini bukan gelombang panas, melainkan fenomena normal pada periode peralihan musim,” tegasnya.
Meski demikian, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai angin kencang dan petir, yang kerap muncul selama periode pancaroba.( ** )